Jumat, 18 Januari 2013

Nabi Adam AS.

Nabi Adam AS. Pembantahan teori evolusi & pembantahan "pengusiran" Adam dan Hawa dari surga

Adam dan istrinya Hawa adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah menurut agama agama samawi, ada dua pendapat tentang masa hidup dari nabi Adam. Yang prtama ada yang mengatakan sekitar tahun 3760 - 2830 SM, dan yang kedua dari buku Atlas Tarikh Al-Anbiya' War Rusul yang disusun oleh Samiy bin Abdullah bin Ahmad Al-Maghluts mengatakan bahwa adam hidup dari tahun 5872 - 4942 SM. Perkiraan masa hidup keduanya berbeda jauh, namun keduanya sama sama menunjukkan bahwa nabi adam hidup selama 930 tahun dan Hawa diciptakan 130 tahun setelah penciptaan Adam.
Al-Quran memuat kisah adam dalam beberapa surat diantaranya Al-Baqoroh (2:30-38) dan Al-A'raaf (7:11-25)

Wujud Adam
menurut sabda Rassulullah : "Allah menciptakan Adam dengan tinggi enampuluh hasta" (HR. Bukhari) dan hadits ini juga di temukan dalam riwayat imam Muslim dan imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda. Dengan catatan 1 hasta = 18 inchi, 1 inchi = 2,54 cma, sehingga 1 hasta 45,72 cm, maka tinggi adam = 27,432 meter.

Dalam pembahasan Adam ada 2 hal yang selalu menjadi perbincangan, yang pertama menyangkut dengan teori evolusi charles darwin yang mengatakan bahwa manusia yang ada sekarang adalah hasil evolusi dari manusia purba dan yang kedua adalah "pengusiran" Adam dan Hawa dari surga karena hasutan iblis yang membuat Adam dan Hawa memakan buah terlarang.

Pembantahan Teori Evolusi
menurut syariat islam, manusia tidak diciptakan di bumi, tapi di turunkan di muka bumi sebagai manusia dan diangkat/ditunjuk Allah sebagai khalifah (pengganti/penerus) di muka bumi. Manusia sebagai pengganti di muka bumi tentunya ada mahkluk lai yang di ganti.

Ada 2 kemungkinan tentang mahkluk lain yang posisinya digantikan oleh manusia:

Yang pertama adalah golongan jin
Menurut para ahli mufassirin, salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "yang dimaksud dengan mahluk sebelum Adam diciptakan adalah Al-Jan (golongan jin) yang suka berbuat kerusuhan"
menurut seorang perawi hadits yang bernama Thawus Al-Yamani: "Salah satu penghuni sekaligus penguasa dimuka bumi adalah golongan jin (sebelum manusia diciptakan)
namun ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 ummat yang utama sebelum adam, dua diantaranya adalah bangsa jin, sedangkan yang ketiga dari golongan yang berbeda dengan jin, mereka ini mahkluk berdarah dan berdaging.

Dalam surat Al-Hijr 27 dijelaskan: "Dan kami telah menciptakan jin sebelum (adam) dari api yang sangat panas"

Yang kedua adalah manusia purba
Dalam literatur arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada mahkluk lain yang nyaris seperti manusia,tetapi memiliki karakteristik yang sangat primitif dan tidak berbudaya.
Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, sehingga kemampuan mereka terbatas. Kelompok mahkluk ini kemudian dinamakan Neanderthal oleh para arkeologi. Sebagai contoh pithecantropus erectus volume otaknya 900cc dan homo sapiens di atas 1000cc.

Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu telah ada sosok maklhuk yang memiliki akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan adam NAMUN bukan dari golongan manusia.
Hal ini di tegaskan lagi dalam surat Al-Israa' (17:70) :
"Dan sesungguhnya telah kami muliakan (anak anak adam), kami angkat mereka di daratan dan lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahkluk yang telah kami ciptakan"

dan juga At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya (di banding golongan sebelumnya)"

Pembantahan "pengusiran" Adam dan Hawa dari surga

sering mendengar bahwa Adam dan Hawa di usir dari surga karena melanggar perintah Allah memakan buah terlarang dan mungkin itu telah menjadi keyakinan sebagian dari anda.
Namun kenyataanya apakah memang seperti itu? Mari kita lihat mulai dari ayat di bawah ini.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman pada malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi"
mereka bertanya (tentang hikmat dan ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh bunuhan), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memujimu dan mensucikanmu"
Tuhan berfirman : "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa apa yang kamu tidak mengetahui" (QS Al-Baqoroh 2:30)

dari ayat di atas jelas bahwa Allah telah merencanakan untuk menciptakan seorang khalifah di bumi dan Adam lah khalifah yang dimaksud, namun pada saat penciptaannya hingga beberapa lama Adam dan Hawa tetap tinggal di surga.

"Hai adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan makanannya yang banyak lagi dimana saja yang kamu sukai dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk orang orang dzalim" (QS Al-Baqoroh 2:35)

iblis yang saat itu mengetahui larangan itu pun mulai untuk menggoda dan membujuk Adam untuk memakan buah tersebut hingga pada akhirnya usaha iblis pun berhasil.

"Turunlah kamu, sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang di tentukan" (QS Al-Baqoroh 2:36)

Mendengan firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya, mereka lalu bertaubat kepada Allah dan taubat diterima oleh Allah
kemudian Allah berfirman:

"Turunlah kamu dari surga itu, kemudian jika datang petunjukku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjukku niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati"

Jadi sesungguhnya telah jelas bahwa Allah pemilik skenario tersebut
jika di urut dari awal maka ceritanya akan seperti ini :
- Adam dan Hawa sebagai manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah sebagai khalifah di muka bumi untuk mengganti ummat yang telah diciptakan sebelumnya.
- Adam dan Hawa ditempatkan di surga, dan atas godaan dari iblis melanggar perintah Allah memakan buah terlarang.
Allah maha mengetahui, jadi Allah mengetahui bahwa iblis telah mempunyai rencana menggoda Adam dan Allah membiarkannya karena Allah memang ingin mengajarkan tentang dosa, yaitu perbuatan melanggar larangan Allah
- Adam dan Hawa lalu bertaubat dan dimaafkan oleh Allah adalah iktibar bahwa kelak anak cucu Adam dan seluruh umat manusia diajarkan apabila berdosa hendaknya bertaubat memohon ampun kepada Allah.
- Adam dan Hawa diturunkan ke bumi untuk memulai peradaban manusia

Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat untuk anda semua dan menghindarkan kita dari prasangka jelek terhadap Allah SWT.

# SALAH SATU AKIBAT BURUK PACARAN #

# SALAH SATU AKIBAT BURUK PACARAN #




Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah salah seorang lelaki berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita kecuali apabila wanita tersebut didampingi oleh mahramnya". (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


STOP pacaran, Menikahlah, Jika merasa belum mampu maka berpuasalah...
________________

“Tiba-tiba lelaki yang ku kenal baik berubah menjadi buas, aku pun tak berdaya untuk melawan dan… akhirnya kesucianku terenggut.!!!”

“Karena aku sangat mencintainya, akupun memberikan ‘segalanya’ pada dia, karena janjinya akan menikahiku”, ungkapnya getir.

Tapi apa yang terjadi? “Empat tahun hubunganku dengannya sia-sia saja. Apalagi saat kukatakan padanya, bahwa aku tengah ‘berbadan’ dua, dia pun tak peduli bahkan menyuruhku menggugurkannya. Aku pun menurutinya.”

Inikah namanya cinta?

‎***JAUHILAH SIFAT SOMBONG***

‎***JAUHILAH SIFAT SOMBONG***

Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya, Rasulullah Saw bersabda:
Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain (HR.Muslim).
Sombong merupakan sifat iblis laknatullah, dengan sebab itulah ia divonis ingkar/kafir kepada Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang sujud. Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman: turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina (QS.Al-A'raf :11-13,
juga QS.Al-Mu'min : 60).

Ada banyak dampak negatif atau bahaya dari sifat sombong ini, diantara adalah:

Pertama, Tidak senang pada saran apalagi kritik, hal ini karena ia sudah merasa sempurna, tidak punya kekurangan, apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman, ia akan menyombongkan diri kepada orang yang muda, atau sombong karena ilmunya banyak dengan gelar kesarjanaan.

Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, permusuhan hingga pembunuhan.

Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar, hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur’an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS.An-Naml :14).

Keempat, Dibenci Allah Swt yang menyebabkannya tidak akan masuk syurga. Allah Swt berfirman: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS.Nahl :23).

Di dalam hadits, Rasulullah Saw bersabda:
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan (HR. Muslim).

Naudzu billahi min dzalik, semoga kita semua terhindar dari sifat sombong.